ALAT MUSIK NUSANTARA
1. Alat Musik Tradisional Aceh
Rapai
Alat musik tradisional Rapai merupakan alat musik yang dibunyikan dengan cara dipukul. Menurut Z.H Idris, alat musik Rapai ini berasal dari Bahdad (irak), dan dibawa ke Aceh oleh seorang penyiar agama Islam bernama Syeh Rapi.
Dalam pertunjukannya, alat musik rapai ini dimainkan oleh 8 sampai 12 orang pemain yang disebut awak rapai. Alat musik Rapai ini berfungsi untuk mengatur tempo dan tingkahan-tingkahan irama bersama Serune kalee maupun buloh perindu.
Berdasarkan besarnya rapai serta fungsinya, alat musik tradisional dari Aceh ini terdiri dari beberapa jenis yaitu :
Rapai Pasee (rapai gantung)
Rapai Daboih
Rapai Geurimpheng (rapai macam)
Rapai Pulot
Rapai Anak/tingkah
Rapai kisah
Alat musik rapai ini biasanya dimainkan dalam berbagai kesempatan seperti misalnya pada saat pasar malam, upacara perkawinan, ulang tahun, mengiringi tarian, memperingati hari hari tertentu dan acara lainnya. Namun, selain dimainkan secara tunggal alat musik rapai ini juga dapat digabungkan dengan peralatan musik lainnya.
Rapai berbentuk seperti tempayan atau panci dengan berbagai ukuran. Dibagian atas rapai ditutup dengan kulit, sedangkan bagian bawahnya kosong.
Rapai Daboih
Rapai Geurimpheng (rapai macam)
Rapai Pulot
Rapai Anak/tingkah
Rapai kisah
2. Alat Musik Tradisional Bali
Ceng - ceng
Alat musik yang sejenis simbal ini merupakan bagian penting dari seperangkat gamelan Bali, karena alat ini akan menimbulkan efek suara yang dinamis pada saat di mainkan dengan gamelan.
Alat musik tradisional Bali yang sering juga disebut dengan ceng-ceng ricik ini terdiri dari enam buah logam bundar yang berada di bawah dan dua logam bundar di bagian atas. Ceng-ceng dimainkan dengan cara memukulkan bagian tembaga bundar yang atas dengan bagian bundar yang bawah yang diarahkan ke atas. Alat musik yang bentuknya menyerupai kura-kura ini, membuat orang berpendapat kalau bentuk alat musik tradisional Bali ini mengambil gambaran dari tokoh Legenda Bali yaitu Kura-Kura mistis. Menurut kebudayaan Bali, kura-kura mistis memiliki nilai yang magis yaitu dapat menyeimbangkan dunia di atas punggungnya.
3. Alat
Musik Tradisional Banten
Lesung
Lesung merupakan tempat untuk menumbuk padi, yang dipukul dengan alu (gagang/tongkat) penumbuk padi akan menimbulkan alunan irama yang yang khas dan enak didengar, yang biasanya dilakukan enam orang.
Lesung yang dipukul-pukul merupakan salah satu kesenian masyarakat Cilegon, Banten, dinamakan Bedrong Lesung.
Awalnya kesenian ini merupakan tradisi masyarakat setempat dalam menyambut Panen Raya, dengan tujuannya untuk mengungkapkan kebahagiaan atas jerih payah yang dilakukan, dan yang telah membuahkan hasil.
4. Alat
Musik Tradisional Bengkulu
Serunai
Serunai, atau juga disebut puput serunai, adalah
nama alat musik tiup yang dikenal di Indonesia sebagai alat musik tradisional
masyarakat Minang. Bagian unik dari serunai adalah ujungnya yang mengembang,
berfungsi untuk memperbesar volume suara
5. Alat Musik Tradisional Bangka Belitung
Dambus
Musik bangka tradisional sangat kental sekali dengan
budaya melayu nya. Salah satu alat musik kebanggaan daerah bangka adalah
Dambus. Dambus adalah semacam alat seperti gitar tapi memiliki karakteristik
dan bunyi yang berbeda dengan gitar masa kini. Dambus biasanya dipakai untuk
mengiringi acara2 adat, tari-tarian, atau acara lainnya. Dambus sebenarnya juga
merupakan alat musik daerah2 melayu dan timur tengah menurut sejarah, namun
dalam perkembangan nya ada yang membedakan dambus bangka dengan yang lainnya.
6. Alat Musik
Tradisional Daerah Istimewa Yogyakarta
Gendang
Alat musik jenis pukul satu ini ada juga yang
menyebutnya dengan sebutan Kendang. Yang ini juga tidak asing lagi bagi kita.
Biasanya terbuat dari kayu yang dibentuk bulat berongga kemudian di kedua
ujungnya ada kulit kambing, atau kulit sapi yang diregang sehingga berbunyi
jika di pukul. Ada juga yang hanya satu ujung saja yang diberi kulit. Nah, alat
gendang atau kendang ini juga merupakan salah satu alat musik tradisional
Yogyakarta dan termasuk alat musik yang tidak memiliki tangga nada. Biasanya bermain
kendang harus dikolaborasikan dengan berbagai alat musik lainnya seperti
seruling, gamelan, gong, dan lain sebagainya.
7. Alat Musik Tradisional Daerah Khusus Ibukota Jakarta
Tanjidor
Tanjidor adalah
sebuah kesenian Betawi yang berbentuk orkes. Kesenian ini sudah dimulai sejak
abad ke-19. Alat-alat musik yang digunakan biasanya terdiri dari penggabungan
alat-alat musik tiup, alatalat musik gesek dan alat-alat musik perkusi.
Biasanya kesenian ini digunakan untuk mengantar pengantin atau dalam acara
pawai daerah. Tapi pada umumnya kesenian ini diadakan di suatu tempat yang akan
dihadiri oleh masyarakat Betawi secara luas layaknya sebuah orkes. Kesenian
Tanjidor juga terdapat di Kalimantan Barat, sementara di Kalimantan Selatan
sudah punah.
8. Alat Musik Tradisional Jambi
Serangko
Serangko adalah sejenis alat musik tiup yang terbuat
dari tanduk kerbau yang panjangnya mencapai 1 meter sampai 1,5 meter. Di zaman
dulu alat musik Serangko ini digunakan oleh komandan perang untuk memberikan
komando. Selain itu juga digunakan untuk pemberitahuan ketika ada musibah
kematian.
9. Alat Musik Tradisional Jawa barat
Angklung
Angklung adalah alat musik tradisional yang
dipopulerkan oleh masyarakat Suku Sunda di Indonesia. Bambu adalah bahan dasar
pembuatan alat musik satu ini. Dan Angklung ini adalah alat musik jenis yang
dimainkan dengan cara digoyang karena bunyi yang dihasilkan berasal dari
benturan antara bambu tersebut. Ukuran angklung ini bermacam-macam, ada yang
kecil dan ada juga yang berukuran besar.
10. Alat
Musik Tradisional Jawa timur
Terompet Reog
Terompet reog ini dikenal berasal dari daerah
Ponorogo Jawa Timur. Seperti namanya, terompet Reog adalah sebuah alat musik
tradisional Jawa Timur yang dimainkan dengan cara ditiup yang digunakan untuk
mengiringi kesenian reog di Jawa Timur. Kesenian reog sendiri merupakan orkes
tradisional yang biasanya dimainkan oleh 20 – 30 orang. Reog sendiri dikenal
sebagai kesenian tradisional Indonesia yang masih kental di masyarakat Ponorogo
khususnya karena masih sangat berbau mistik dan ilmu-ilmu kebatinan.
11. Alat
Musik Tradisional Jawa tengah
Kenong
"Kenong" merupakan salah satu alat
musik yang menyusun gamelan Jawa. Kenong termasuk dalam
golongan pencon, yang termasuk di dalamnya juga gong,bonang,
dan kethuk.Kenong merupakan unsur
instrumen pencon gamelan yang paling gemuk, dibandingkan
dengan kempul dan gong yang walaupun besar namun berbentuk
pipih. Kenong ini disusun pada pangkon berupa kayu keras yang dialasi
dengan tali, sehingga pada saat dipukul kenong tidak akan bergoyang ke samping
namun dapat bergoyang ke atas bawah, sehingga menghasilkan suara. Bentuk kenong
yang besar menghasilkan suara yang rendah namun nyaring dengan timber yang khas
(dalam telinga masyarakat Jawa ditangkap berbunyi ning-nong, sehingga
dinamakan kenong). Dalam gamelan, suara kenong mengisi sela-sela
antara kempul.
12. Alat Musik Tradisional Kalimantan Barat
Kollatung
Kollatung ini adalah sebuah alat musik tradisional
yang dibuat dengan bahan tembaga kuningan. Alat musik ini dimainkan dengan cara
dipukul. Tidak hanya itu, Kollatung ini memiliki fungsi lain sebagai alat
musik, yaitu dapat digunakan sebagai mas kawin dalam pernikahan atau dapat juga
digunakan sebagai alat pembayaran dalam hukum adat di sana.
13. Alat Musik Tradisional Kalimantan
selatan
Panting
Panting adalah sejenis alat musik gambus yang
dimainkan dengan cara memetik senarnya. Panting model ini hampir mirip dengan
Gambus yang berasal dari arab hanya saja ukurannya lebih kecil. Musik yang
dimainkan dengan Panting ini awalnya berasal dari daerah Tapin.
14. Alat Musik Tradisional Kalimantan Tengah
Katambung
Alat musik
Katambung adalah sejenis perkusi gendang yang memiliki panjang
hingga 75 cm. Alat musik ini dibuat dari kayu ulin kemudian ada balutan kulit
ikan buntal yang dikeringkan untuk diregangkan di bagian sisinya sebagai bagian
yang nantinya dipukul dalam memainkannya. Diamater kulit ikan buntal yang
dikeringkan kemudian dijadikan bagian dari Katambung ini biasanya berukuran
hingga 10 cm.
15. Alat Musik Tradisional Kalimantan Timur
Sampe
Sampe juga merupakan alat musik tradisional Kalimantan Timur yang cukup terkenal. Sampe termasuk dalam jenis alat musik kategori alat musik petik. Nama Sampe itu sendiri sebenarnya adalah bahawa lokal suku Dayak. Yang jika diartikan, Sampe itu berarti “memetik dengan jari”. Dari namanya saja orang sudah bisa mengetahui bahwa Sampe ini adalah alat musik yang dimainkan dengan memetik senarnya dengan jari. Sampe ini identik dengan kebudayaan orang-orang Melayu, termasuk Rumpun Melayu dari suku dayak di Kalimantan Timur.
16. Alat Musik Tradisional Riau
Nafiri
Nafiri merupakan alat musik tradisional yang berasal dari propinsi Riau di pulau Sumatera yang
bentuknya mirip dengan terompet. Kita dapat melihat permainan
alat musik ini bersama dengan pertunjukkan makyong yang
merupakan sebuah bentuk kesenian tradisional yang saat ini masih dimainkan dan
diwariskan di propinsi
Riau. Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat melayu. Terutama untuk memberitahukan tentang adanya bencana, dan berita tentang kematian.
Riau. Selain sebagai alat musik, nafiri juga digunakan sebagai alat komunikasi masyarakat melayu. Terutama untuk memberitahukan tentang adanya bencana, dan berita tentang kematian.
Cara memakai alat
musik nafiri yaitu dengan ditiup, dan nada yang keluar sesuai dengan tiupan
yang kita berikan. Nafiri ini adalah jenis alat musik tiup
17. Alat Musik Tradisional Lampung
Serdam
Serdam adalah alat musik tiup seperti suling. Hanya
saja serdam dibuat dari bambu yang tipis dah hanya memiliki 3 lubang di bagian
atas dan 1 lubang di bagian bawahnya. Dari ukurannya, Serdam memiliki ukuran
dengan diamater sekitar 1 cm dan memiliki panjang hingga 25,5 cm. Suara yang
dihasilkan oleh alat musik tradisional lampung ini begitu halus dan lembut.
Tidak jarang para seniman yang memiliki keahlian bermain Serdam ini
mengungkapkan perasaannya melalui alunan suara serdam yang dimainkannya..
18. Alat Musik Tradisional Maluku
Idiokardo
Alat musik petik ini sering disebut juga dengan nama
Tatabuhan. Bentuknya seperti siter yang memiliki senar. Dimainkan dengan cara
dipetik senarnya. Bagian utamanya terbuat dari kayu yang diukir dan dibentuk
sedemikian rupa.
19. Alat Musik Tradisional Maluku utara
Fu
Ide awal pembuatan musik Fu sebagai alat musik
tradisional ini mulai dimunculkan lewat gagasan seorang wakil Gubernur Daerah
Tingkat I provinsi Maluku. Letkol G. Latumahina itulah nama lengkapnya. Profesi
yang dimilikinya bukan hanya seorang militer, beliau juga seorang pamong praja
yang baik yang memiliki talenta sebagai seorang budayawan di daerah ini.Sebagai
seorang putra daerah, beliau begitu tertarik terhadap sejarah daerah ini. Dari
berbagai bacaan yang ditulis dalam bahasa Belanda tentang daerah ini beliau
menemukan sebuah cerita sejarah tentang sejarah pulau seram atau yang lasim
dikenal dengan nama Nusa Ina.
20. Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Barat
Genggong
Genggong pada umumnya hanya memainkan lagu-lagu
yang berlaras
Slendro. Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan
menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik "lidah"nya dengan jalan
menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. perubahan nada dalam
melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga
mulut yang berfungsi sebagai resonator.
Slendro. Untuk membunyikannya, genggong dipegang dengan tangan kiri dan
menempelkannya ke bibir. Tangan kanan memetik "lidah"nya dengan jalan
menarik tali benang yang diikatkan pada ujungnya. perubahan nada dalam
melodi genggong dilakukan dengan mengolah posisi atau merubah rongga
mulut yang berfungsi sebagai resonator.
21. Alat Musik Tradisional Nusa Tenggara Timur
Sasando
Sasando ini adalah alat musik jenis petik yang
memiliki senar banyak. Senar yang dipakai di Sasando ini jumlahnya ada 28. Cara
memainkannya hampir sama dengan bermain gitar atau kecapi. Hanya saja bentuk
Sasando sedikit lebih unik dari alat musik petik lainnya.
21. Alat Musik Tradisional Papua
Tifa
Alat musik tradisional Tifa ini, banyak digunakan
oleh penduduk Papua dan Maluku. Bila diperhatikan sekilas Tifa mirip
dengan gendang. Dan dimainkan dengan cara dipukul pula. Tifa dibuat dari batang
kayu yang dihilangkan isinya. Salah satu ujungnya lalu ditutupi menggunakan
kulit binatang seperti kulit rusa. Kulit rusa ini telah mengalami proses
pengeringan terlebih dahulu, agar bisa menghasilkan bunyi yang indah. Besar
kecilnya ukuran tifa ditentukan oleh bahan kayu itu sendiri. Untuk nada semakin
besat ukuran tifa semakin besar nada yang dihasilkan.
21. Alat Musik Tradisional Papua
22. Alat Musik Tradisional Papua Barat
Papua Barat
Guoto merupakan alat musik dari daerah Papua Barat
yang cara memainkannya adalah dengan memetik dawai/senarnya.
23. Alat Musik Tradisional Sulawesi Barat
Talindo
Talindo adalah alat musik tradisional Sulawesi Barat
yang mungkin juga terdapat di Provinsi lain di Pulau Sulawesi yang dimainkan
dengan cara dipetik. Alat musik ini hampir sama seperti gitar, hanya saja
bentuk dan suaranya masih khas alat musik tradisional.
Itulah dua buah alat musik tradisional asal Provinsi
Sulawesi Barat. Anda juga dapat membaca artikel lain di blog ini untuk
mendapatkan informasi mengenai beragam alat musik tradisional yang berasal dari
hampir seluruh provinsi di nusantara.
24. Alat Musik Tradisional Sulawesi Selatan
Kecapi
Kecapi merupakan salah satu alat musik petik yang
mungkin cara memainkannya sedikit sulit untuk dipelajari dibanding dengan alat
musik lainnya di atas. Kecapi biasanya digunakan untuk memperkaya suara-suara
yang dihasilkan dalam musik-musik tradisional. Kecapi memiliki beberapa senar
yang dimainkan dan dipetik secara horizontal. Kecapi juga termasuk menjadi alat
musik tradisional Sulawesi Selatan.
25. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tengah
Ganda
Ganda/ Kanda adalah nama alat musik pukul yang biasa
kita kenal dengan gendang yang memiliki dua buah kulit menutupi kedua sisinya.
Hampir semua pemuda maupun anak anak dapat bermain Ganda
Ganda adalah alat musik tradisional yang di Sulawesi
juga disebut dengan nama “Kanda”. Alat musik ini merupakan jenis alat musik
pukul seperti gendang namun berukuran lebih kecil dan lebih ramping dibanding
dengan Gendang Jawa. Ganda ini juga memiliki bunyi yang hampir sama dengan
gendang kecil yang berasal dari provinsi lainnya. Tidak sulit untuk memainkan
alat ini, cukup dengan memukul bagian kulit di ujung kayunya saja.
26. Alat Musik Tradisional Sulawesi Tenggara
Gambus
Gambus adalah alat musik petik yang seperti
mandolin. Biasanya paling banyak memiliki tiga senar. Alat musik ini sebenarnya
berasal dari Timur Tengah. Permulaan masuknya alat musik gambus ini ke tanah
air sebenarnya karena pengaruh dari penyebaran agama Islam di beberapa daerah
di Indonesia termasuk di Sulawesi Tenggara ini. Alat musik ini pada
perkembangannya akhirnya juga digunakan untuk melantunkan lagu-lagu tidak hanya
berbahasa arab seperti aslinya, namun juga berbahasa melayu.
27. Alat Musik Tradisional Sulawesi Utara
Kolintang
Kolintang adalah sebuah alat musik tradisional yang
terkenal di daerah Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara. Bahan untuk membuat
kolintang ini adalah kayu. Ada yang dibuat dari bahan kayu bernama kayu
bandaran, ata kayu wenang, dan lain sebagainya. Umumnya kayu yang dibuat untuk
membuat Kolintang ini adalah kayu-kayu ringan, namun memiliki serat kayu yang
padat. Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul. Bahkan Kolintang ini
terkenal dapat mengeluarkan bunyi yang khas karena bisa digunakan untuk mengeluarkan
bunyi nada rendah maupun nada tinggi.
28. Alat Musik Tradisional Sumatra Barat
Telempong
Dari namanya saja mungkin anda sudah dapat menebak
bahwa alat musik Talempon ini adalah jenis alat musik yang dimainkan dengan
cara dipukul. Bahan pembuatannya berasal dari kuningan dan bentuknya hampir
mirip dengan alat musik jawa, yaitu gamelan. Namun ada juga yang terbuat dari
kayu.
Talempong biasa dimainkan ketika ada perayaan budaya
tarian di Sumatera Barat, seperti tarian piring yang terkenal sangat khas itu,
tarian gelombang dan pasambahan. Selain itu talempong juga sering digunakan
untuk menyambut tamu-tamu istimewa.
29. Alat Musik Tradisional Sumatra Selatan
Rebana
Rebana (terbangan) merupakan alat musik alat musik
terdiri empat rebana Hadrah dan satu buah Jidur (Bedug kecil), biasanya
berwarna merah, hitam, dan emas, warna yang khas Sumatera Selatan. Terbangan,
kadang-kadang bersama dengan serunai (oboe seperti buluh ganda atau serdam) dan
biola.
30. Alat Musik Tradisional Sumatra Utara
Pangora
Kalo di Jawa kita mengenal alat musik Gong, dengan
bentuk yang relatif sama di Sumatera Utara alat musik semacam itu disebut
dengan alat musik Pangora. Namun beda daerah beda pula ciri khasnya. Di
Sumatera Utara, alat musik pangora ini berbunyi "pok". Hal ini
disebabkan karena alat musik pangora ini dipukul dengan menggunakan stik dan
bagian pinggiran pangora diredam dengan pegangan tangan. Pangora ini adalah jenis
gong yang paling besar dengan diameter sekitar 37 cm dan ketebalan sekitar 6
cm.
31. Alat Musik Tradisional Gorontalo
Polopalo
Alat musik tradisional Polopalo merupakan alat musik
jenis idiofon atau golongan alat musik yang sumber bunyinya diproleh dari
badannya sendiri (Soeharto 1992 : 54). Jadi, ketika Polopalo tersebut dipukul
atau sebaliknya memperoleh pukulan, bunyinya akan dihasilkan dari proses
bergetarnya seluruh tubuh Polopalo tersebut.
Alat musik Polopalo adalah alat musik yang bahan
dasarnya terbuat dari bambu, bentuknya menyerupai garputala raksasa dan teknik
memainkannya, yakni dengan memukulkan ke bagian anggota tubuh yaitu lutut. Pada
perkembangannya, Polopalo mendapatkan penyempurnaan pada beberapa hal,salah
satunya adalah kini Polopalo dibuatkan sebuah pemukul dari kayu yang dilapisi
karet agar mempermudah dan membantu dalam proses memainkan alat musik Polopalo.
Hal ini memberi dampak selain tidak membuat sakit bagian anggota tubuh yang
dipukul, juga membuat Polopal otersebut berbunyi lebih nyaring.
No comments:
Post a Comment