Thursday, 24 September 2015

MAKALAH GANGGUAN dan KELAINAN pada TULANG,OTOT dan PERSENDIAN



Gangguan dan Kelainan pada Tulang


a. Gangguan Mekanis Tulang
Gangguan mekanis pada tulang dapat terjadi akibat jatuh atau benturan dengan benda keras (pukulan). Gangguan ini dapat menyebabkan hal-hal berikut.
1) Fisura atau retak tulang, dapat diperbaiki karena periosteum akan membentuk kalus (sambungan).
2) Fraktura atau patah tulang, umumnya terjadi pada tulang pipa. Apabila tulang yang patah sampai keluar kulit disebut patah tulang terbuka, sedangkan jika tidak sampai keluar kulit disebut patah tulang tertutup. Lihat Gambar 4.14.



3) Memar sendi, apabila selaput sendi mengalami robek.
4) Urai sendi yaitu memar sendi yang diikuti lepasnya ujung tulang dari persendian.

Lakukanlah kegiatan berikut agar Anda lebih paham tentang penanganan gangguan mekanis pada tulang

b. Gangguan Fisiologis Tulang
Gangguan ini mengakibatkan kelainan di antaranya berupa:
1) Hidrocephalus yaitu suatu kelainan yang ditandai pengumpulan abnormal cairan spinal dan terjadi pelebaran rongga dalam otak sehingga kepala membesar, disebut juga megalochephalus.
2) Mikrocephalus yaitu gangguan pertumbuhan tulang tengkorak akibat kekurangan zat kapur saat pembentukan tulang pada bayi.
3) Osteoporosis yaitu pengeroposan tulang yang terjadi karena kekurangan hormon sehingga tulang mudah patah dan rapuh.
4) Rakhitis yaitu gangguan tulang karena kekurangan vitamin D. Biasanya terjadi pada anak-anak dalam masa pertumbuhan. Akibatnya pertumbuhan tulang terganggu sehingga bentuk kaki membelok keluar (berbentuk huruf X) atau membengkok ke dalam (berbentuk huruf O).

c. Kesalahan Sikap Tulang
Kesalahan sikap (misal sikap duduk) dapat mengakibatkan beberapa kelainan berikut.
1) Lordosis yaitu jika bagian leher dan panggul terlalu membengkok ke depan.
2) Kifosis yaitu jika bagian punggung terlalu membengkok ke belakang.
3) Skoliosis yaitu jika bagian punggung membengkok ke kanan atau ke kiri.
 



Ketiga kelainan pada tulang punggung dapat Anda amati pada Gambar 4.15. Lakukanlah tugas berikut agar Anda lebih jelas tentang kelainan akibat kesalahan-kesalahan sikap ini.

d. Gangguan Persendian Tulang
Persendian dapat mengalami beberapa kelainan atau gangguan, di antaranya sebagai berikut.
1) Ankilosis yaitu persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah-olah kedua tulang menyatu.
2) Dislokasi yaitu sendi bergeser dari kedudukan semula.
3) Terkilir atau keseleo yaitu tertariknya ligamen akibat gerak yang mendadak.
4) Artritis yaitu peradangan pada satu atau beberapa sendi dan kadang-kadang posisi tulang mengalami perubahan. Artritis dibedakan sebagai berikut.

a) Gout artritis yaitu gangguan persendian akibat kegagalan metabolisme asam urat. Asam urat yang tinggi dalam darah diangkut dan ditimbun dalam sendi yang kecil, biasanya pada jari-jari tangan. Akibatnya ujung-ujung ruas jari tangan membesar.
b)
 Osteoartritis yaitu suatu penyakit kemunduran, sendi tulang rawan menipis dan mengalami
degenerasi. Biasa terjadi karena usia tua.
c)
 Reumathoid yaitu suatu penyakit kronis yang terjadi pada jaringan penghubung sendi. Sendi membengkak dan terjadi kekejangan pada otot penggeraknya.


e. Infeksi Sendi Tulang
Kelainan tulang akibat infeksi antara lain sebagai berikut.
1) Artritis eksudatif yaitu peradangan pada sendi dan terisi cairan nanah.
2) Artritis sika yaitu peradangan sendi sehingga rongga sendi menjadi kering (kekurangan minyak sinoval).
3) Layuh sendi atau layuh semu yaitu suatu keadaan tidak bertenaga pada persendian akibat rusaknya cakraepifisis tulang anggota gerak.
4) Nekrosis yaitu kerusakan pada cakraepifisis tulang hingga sebagian tulang mati dan mengering.
 


Gangguan Pada Otot

Otot datang dalam tiga jenis: polos, jantung atau tulang. Otot-otot polos sistem pencernaan berkontraksi dan rileks untuk mendorong makanan ke seluruh tubuh. Otot-otot polos dari kontraksi kandung kemih saat buang air kecil dan rileks ketika saatnya untuk menahan urin dalam kandung kemih. Ibu hamil juga menggunakan otot-otot polos mereka untuk melahirkan. Karena Anda tidak dapat mengendalikan otot-otot ini, mereka juga disebut otot tak sadar. Jantung terdiri dari otot jantung, yang memungkinkan sulit untuk berkontraksi dan rileks saat memompa darah ke seluruh tubuh. Otot kardiak juga bersifat tak sadar, karena Anda tidak dapat mengendalikan fungsinya. Otot rangka bekerja dengan tulang-tulang tubuh untuk mengontrol gerakan. Otot-otot ini bersifat sadar, karena Anda dapat mengontrol gerakan mereka. Otot terhubung ke tulang dengan tendon, yang merupakan potongan jaringan yang kokoh.
Penyakit sistem otot mempengaruhi kerja normal dari otot-otot dalam tubuh. Daftar penyakit dibahas dalam artikel berikut akan membantu Anda mempelajari berbagai jenis gangguan yang menyebabkan kelemahan dan pemborosan jaringan otot.
Otot adalah bagian yang sangat penting dari tubuh kita. Tanpa otot tubuh akan kehilangan kemampuannya untuk bergerak dan melakukan berbagai tindakan. Bahkan, tanpa sistem otot manusia, kita mungkin tidak akan mampu bertahan. Hal ini karena sebagian besar organ dalam sistem pencernaan terdiri dari otot dan bahkan jantung kita yang terus memompa darah dalam otot. Jika sistem otot dipengaruhi oleh penyakit atau gangguan, itu mengarah ke sedikit dan banyak dalam beberapa kasus masalah kesehatan utama. Tidak hanya gangguan mempengaruhi mobilitas, tetapi juga menyebabkan banyak masalah fungsional lainnya.
Penyakit sistem otot mempengaruhi kerja normal dari otot-otot dalam tubuh. Daftar penyakit dibahas dalam artikel berikut akan membantu Anda mempelajari berbagai jenis gangguan yang menyebabkan kelemahan dan pemborosan jaringan otot.


Penyakit Sistem otot
Ada lebih dari 650 otot dalam sistem otot manusia. Setiap otot memiliki peran khusus untuk melakukan. Otot-otot ini membantu kita berbicara, berjalan, duduk, lari, makan, bergerak, memegang sesuatu, dan yang paling penting terus memompa otot-otot jantung membuat kita tetap hidup. Penyakit sistem otot menyebabkan banyak masalah dalam tubuh manusia, yang mempengaruhi mobilitas dan fungsi berbagai bagian tubuh. Daftar ini sangat panjang karena ada sejumlah gangguan yang mempengaruhi tubuh manusia.
Distrofi otot



Ini adalah penyakit genetik merupakan kelompok penyakit otot bawaan yang menyebabkan kerusakan serat-serat otot. Gejala-gejala penyakit distrofi otot termasuk kelemahan, kehilangan mobilitas dan kurangnya koordinasi. Penyakit yang paling umum diklasifikasikan sebagai distrofi otot Duchenne adalah, Becker, tungkai korset, kongenital, facioscapulohumeral, miotonik, Oculopharyngeal, distal, dan Emery-Dreifuss. Fakta dasar tentang distrofi otot adalah bahwa tidak ada obat khusus untuk distrofi otot. 

Serebral palsi
 

Palsi serebral adalah salah satu penyakit yang mempengaruhi sistem otot, di mana sikap orang, keseimbangan dan motorik fungsinya yang terpengaruh. Kerusakan otak selama atau sebelum melahirkan menyebabkan hilangnya kebugaran otot, menyebabkan masalah melaksanakan tugas-tugas fisik pada anak-anak. Ini adalah salah satu kelainan bawaan yang paling umum.

Fibrodysplasia ossificans progressive


Ini adalah kelainan bawaan yang sangat langka yang menyebabkan jaringan lunak menjadi keras seperti tulang secara permanen. Hal ini menyebabkan otot-otot, tendon, ligamen serta jaringan ikat lainnya untuk tumbuh tulang antara sendi. Dengan demikian, menyebabkan pembatasan permanen gerakan. Tidak ada Fibrodysplasia ossificans progressiva (FOP) pengobatan yang efektif dan nyeri dikontrol dengan menggunakan obat-obatan.

Dermatomiositis



Inflamasi miopati yang mengarah ke otot kronis dan peradangan kulit disebut dermatomiositis. Ini adalah penyakit autoimun yang progresif dari jaringan ikat yang menyebabkan kelemahan otot. Gejala dermatomiositis termasuk nyeri otot, endapan kalsium mengeras di bawah kulit, radang saluran pencernaan, perforasi usus, masalah paru-paru, demam, kelelahan dan penurunan berat badan. Ini menyebabkan berwarna ruam merah atau ungu kulit pada wajah, tangan, lutut, dada dan punggung. Tidak ada obat untuk kelemahan otot yang progresif ini tetapi dapat dikontrol dengan menggunakan kortikosteroid dan obat imunosupresif.

Sindrom kompartemen


Sindrom kompartemen kronis yang disebabkan oleh kompresi dari pembuluh darah, saraf dan otot dalam area tertutup tubuh. Hal ini menyebabkan kematian jaringan akibat kekurangan oksigen. Gejala-gejala sindrom kompartemen termasuk sakit parah otot, rasa sesak di otot, paresthesia, kelumpuhan, dll Pengobatan melibatkan perawatan bedah segera, disebut fasicotomy. Hal ini membantu dalam mengurangi tekanan pada otot dan membantu mereka menjadi normal kembali.

miastenia Gravis


Miastenia gravis merupakan penyakit autoimun kronis yang ditandai dengan kelemahan otot dan kelelahan. Ada kerusakan pada sambungan neuromuskuler dan dengan demikian, otak kehilangan kontrol atas otot-otot ini. Ini myasthenia gravis mengalami tanda dan gejala termasuk kelopak mata terkulai, kesulitan menelan, kelelahan otot, kesulitan bernapas, ketidakmampuan untuk mengontrol ekspresi wajah, dll Pengobatan dan intervensi bedah adalah bagian dari pengobatan myasthenia gravis.

Amyotrophic Lateral Sclerosis



Amyotrophic lateral sclerosis adalah penyakit neurodegeneratif yang serius. Penyakit ini juga dikenal sebagai penyakit Lou Gehrig. Pada penyakit ini, motor neuron menghancurkan menyebabkan hilangnya kontrol atas gerakan otot sadar. Gejala awal ALS termasuk kesulitan menelan, napas dan berbicara. Kelumpuhan adalah gejala penyakit lanjutan Lou Gehrig.

Myopathies mitokondria



Miopati mitokondria adalah suatu kondisi dimana mitokondria, pembangkit tenaga listrik sel, rusak. Gejala-gejala penyakit ini neuromuskuler termasuk kelemahan otot, kelainan irama jantung, ketulian, kebutaan dan gagal jantung. Dalam beberapa kasus, itu mengarah pada kejang, demensia, kelopak mata terkulai dan muntah. Gejala lain termasuk kesulitan bernapas, mual dan sakit kepala.


Rhabdomyolysis




Rhabdomyolysis adalah suatu kondisi di mana ada kerusakan otot rangka yang cepat. Hal ini menyebabkan serat otot mengakibatkan perpecahan dalam mioglobin yang dilepaskan ke dalam urin. Hal ini menyebabkan gagal ginjal karena mioglobin adalah berbahaya untuk ginjal. Gejala rhabdomyolysis termasuk kelemahan otot, kekakuan, dan nyeri. Jika terdeteksi dini, ada kemungkinan pengobatan rhabdomyolysis. Pengobatan termasuk penggunaan cairan intravena, dialisis serta hemofiltration pada kasus yang berat.

Polymyositis



Polymyositis adalah penyakit sistem otot inflamasi dan degeneratif. Ini adalah penyakit jaringan ikat sistemik yang menyebabkan kelemahan simetris dan atrofi otot sampai batas tertentu.


Fibromyalgia


Ini melemahkan, kelainan otot kronis disebut fibromyalgia. Hal ini ditandai dengan nyeri, kelelahan dan banyak gejala lain seperti nyeri dan kekakuan otot. Hal ini terlihat mempengaruhi lebih banyak perempuan daripada laki-laki dan dianggap sebagai kondisi genetik.

Myotonia


Myotonia adalah suatu kondisi di mana otot-otot rileks perlahan-lahan setelah kontraksi dan stimulasi. Gejala myotonia termasuk kesulitan saat melepaskan pegangan, berjalan dan kesulitan dalam bangun setelah duduk atau tidur. Obat-obatan, antikonvulsan dan terapi fisik yang terlibat dalam pengobatan myotonia.



Gangguan pada Persendian

a) Kekurangan Vitamin D
     Vitamin D (kalsiferol) adalah vitamin yang diperlukan untuk kalsifikasi (penulangan) pada tulang. Pada mamalia, vitamin D dapat disintesis oleh tubuh dari pro vitamin D dengan bantuan ultraviolet. Kekurangan vitamin D dapat terjadi jika tubuh tidak menerima sinar matahari yang cukup. Kekurangan vitamin D pada anak-anak menyebabkan rakhitis, biasanya terlihat pada pertumbuhannya yang terganggu dan kaki berbentuk O atau X. Pada orang dewasa kekurangan vitamin D dan zat kapur menyebabkan penyakit yang disebut osteomalasi.

b) Kecelakaan
Gangguan pada tulang dapat berupa memar dan fraktura seperti berikut ini:
1. Memar
Gangguan ini merupakan robeknya selaput sendi. Bila sobeknya selaput sendi diikuti lepasnya ujung tulang dari sendi disebut urai sendi.
2. Fraktura atau patah tulang dibedakan sebagai berikut:
a. Patah tulang tertutup, bila tulang yang patah tidak merobek kulit.
b. Patah tulang terbuka, bila tulang yang patah merobek kulit dan mencuat keluar.
c. Fisura , bila tulang hanya retak.
c) kebiasaan yang salah
      Kebiasaan duduk yang salah atau kebiasaan membawa beban disatu sisi tubuh saja dapat menyebabkan kelainan pada tulang seperti berikut ini:


1) Lordosis
Lordosis adalah suatu gangguan pada tulang belakang di mana tulang belakang melengkung ke belakang yang mengakibatkan penderita menjadi terlihat bongkok ke belakang.

2) Kifosis
Adalah jika tulang punggung dan tungging terlalu bengkok kebelakang. Kelainan ini dapat terjadi karena kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk yang dilakukan selama bertahun – tahun.

3) Skoliosis
Skoliosis adalah jika ruas-ruas tulang belakang bengkok ke samping. Kelainan ini dapat terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang, dan kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.




d) Nekrosa
      Nekrosa terjadi bila selaput tulang (periosteum) rusak sehingga bagian tulang tidak memperoleh makanan, lalu mati dan mengering.
e) Gangguan persendian
      Macam gangguan pada persendian antara lain dislokasi, ankilosis, artritis, dan terkilir.
      1) Dislokasi
Dislokasi disebabkan bergesernya sendi dari kedudukan semula karena jaringan gantungnya (ligamentum) sobek.
      2) Ankilosis
Ankilosis adalah suatu keadaan persendian yang tidak dapat digerakkan karena seolah - olah menyatu.
      3) Terkilir
Terkilir adalah tertariknya ligamentum ke posisi yang tidak sesuai, tetapi sendi tidak bergeser. Terkilir dapat terjadi karena gerakan tiba-tiba atau gerakan yang jarang dan sulit dilakukan.
     4) Artritis
Artrisis adalah peradangan yang_terjadi pada sendi. Artrisis dapat dibedakan menjadi empat sebagai berikut:
                   a. Artritis Gout
Gout terjadi karena adanya timbunan asam urat pada sendi-sendi kecil terutama jari - jari tangan. Sebagai akibatnya ruas jari-jari membesar.
                   b. Osteoartritis
Osteoartritis adalah menipisnya tulang rawan sehingga mengalami degenerasi. Akibatnya, terjadi gangguan pada saat sendi digerakkan.
                  c. Artritis eskudatif
Artrisis eskudatif adalah terisinya rongga sendi oleh cairan yang disebut getah radang. Penyakit ini terjadi karena serangan kuman.
                  d. Artritis sika
Artrisis sika adalah berkurangnya minyak sendi yang menyebabkan rasa nyeri saat tulang digerakkan. 

f) Serangan Kuman pada Sendi
      1) Infeksi gonorhoe dan sifilis dapat menyerang persendian sehingga sendi menjadi kaku.
       2) Layuh sendi adalah keadaan tidak bertenaga pada sendi yang disebabkan layuhnya tulang akibat infeksi sifilis ketika bayi dalam kandungan.

g) Osteoporosis
Yaitu suatu penyakit yang menyebabkan tingkat kepadatan tulang menurun.Osteoporosis menggerogoti kekuatan tulang, sehingga kekuataannya berkurang drastis, juga tulang cortical menipis dan secara eseluruhan tulang akan mudah patah. Penyakit ini mengintai orang yang sudah lanjut dan wanita yang memasuki masa menopause.

h)  Rickets
Rickets sering dialami oleh anak yang sedang tumbuh. Formasi tulang pada penderita rickets abnormal, yaitu terjadi penumpukan kalsium di dalam tulang karena terlalu banyak mengonsumsi susu berkalsium atau akibat radiasi sinar matahari.

i) Osteomyelitis
Infeksi ini menyerang tulang dan diakibatkan oleh bacterimia atau sepsis, yang menyebar dan mengurangi kekuatan tulang.

j) Sublubrikasi
Sublubrikasi adalah kelainan pada tulang belakang pada bagian leher yang menyebabkan kepala penderita gangguan tersebut berubah arah ke kiri atau ke kanan.
k) Artritis / Arthritis
Artritis adalah radang sendi yang memberikan rasa sakit dan terkadang terjadi perubahan posisi tulang. Salah satu contoh artritis yang terkenal adalah rematik.
l) Ankilosis / Ankylosis
Ankilosis adalah gangguan pada sendi di menyababkan sendi tidak dapat digerakkan di mana ujung-ujung antar tulang serasa bersatu.
m) Mikrosefalus / Microcephalus
Mikrosefalus adalah kelainan pertumbuhan terkorak kepala yang menyebabkan kepala penderita terlihat lebih kecil dari normal.


n) Osteomalacia
Penyakit ini mengakibatkan tulang menjadi lunglai diakibatkan kekurangan vitamin D atau kesalahan metabolisme di dalam tubuh. Sama halnya dengan Osteoporosis, osteomalacia juga berpotensi membuat tulang cepat patah.

Saturday, 12 September 2015

PENGAMATAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP



PENGAMATAN SEL DENGAN MENGGUNAKAN MIKROSKOP

ALAT DAN BAHAN
a.      Alat :
  • Mikroskop
  • Kaca Preparat
  • Kaca Penutup
  • Silet
  • Pinset
  • Tisu atau Lap
  • Tusuk gigi
  • Cawan petri
b.   Bahan :
  • Gabus singkong
  • Bawang merah
  • Daun
  •  Air
  • Blue Metil
LANGKAH KERJA
             a.      Pengamatan sela mati pada sel gabus
  • mengamati sayatan gabus singkong
  • Sayatlah gabus singkong setipis mungking secara melintang
  • Letakkan sayatan pada kaca preparat
  • Tetesi sayatan dengan metilin blue
  • Tutup sayatan dengan kaca penutup
  • Letakkan preparat di bawah mikroskop
  • Amati preparat melalui mikroskop
  • Gambarlah hasil pengamatanmu
    b.      Mengamati Epidermis Bawang Merah

  • Ambilah satu suing bawang merah
  • Kelupaslah lapisan terluar bawang merah setipis mungkin
  • Letakkan lapisan tersebut pada kaca preparat
  • Tetesi lapisan tersebut dengan metilin blue
  • Tutup dengan kaca penutup
  • Letakkan preparat di bawah mikroskop
  • Amati preparat bawang merah tersebut melalui mikroskop
  • Gambarlah hasil pengamatanmu.
  • Sebutkan bagian-bagian yang nampak pada preparat

  • c.      Mengamati epidermis bawah daun Rheodiscolours
  • Ambil daun Rhoeo discolor
  • Kemudian secara perlahan kelupas atau buat sayatan tipis lapisan bawah daun.
  • Letakkan sayatan tersebut pada kaca objek,
  • Tetesi dengan setetes aquades lalu tutup dengan kaca penutup.
  • Letakkan preparat tersebut di meja mikroskop cahaya
DATA HASIL PENGAMATAN
Setelah melakukan pengamatan dan berhasil menemukan struktur sel, kemudian di gambar sesuai bentuk sel yang diamati, berikut adalah gambar hasil pengamatan beserta keterangannya.
a.      Gambar sel mati pada sel gabus


 b.      Gambar Epidermis Bawang Merah


Sel Kulit Bawang

c.      Gambar Roe Discolour


PEMBAHASAN
A.    Landasan Teori
1.      Mikroskop
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda-benda atau organisme yang berukuran sangat kecil. Jenis mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler. Seiring dengan kemajuan ilmu dan teknologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju. Ada beberapa mikroskop yang kita kenal, yaitu mikroskop sederhana, mikroskop monokuler, mikroskop vesekontras dan mikroskop elektron.
Dari berbagai mikroskop itu mikroskop elektron yang memiliki perbesaran paling tinggi, dapat memperbesar benda sampai 500000 kali. Mikroskop ini menggunakan elektron sebagai ganti cahaya pada mikroskop cahaya.
Satuan yang biasanya digunakan pada objek yang dilihat melalui mikroskop adalah adalah mikron (1 milimeter= 1000 mikron). Perbesaran total didapat dari hasil perkalian perbesaran lensa objektif dengan lensa okuler. Misalnya: pengamatan menggunakan lensa objektif dengan pembesaran 40x dan lensa okuler dengan perbeseran 10 kali. Maka perbesaran total adalah = 10×40=400 kali ukuran semula.
Bagian-bagian mikroskop :
  1. Lensa Okuler
  2. Tabung Mikroskop
  3. Tombol pengatur fokus kasar
  4. Tombol pengatur fokus halus
  5. Revolver
  6. Lensa Objektif
  7. Lengan mikroskop
  8. Meja Preparat
  9. Penjepit objek gelas
  10. Kondensor
  11. Diafragma
  12. Reflektor/cremin
  13. Kaki mekroskop
Fungsi bagian-bagian mikroskop
1. Lensa Okuler
Untuk memperbersar benda yang dibentuk oleh lensa objektif.
2 . Tabung mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan
3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat
4.Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun tau naik dengan lambat.
5.Revolver
Untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan
6.Lensa Objektif
Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lenso objektif dengan pembesaran 4 kali, 10 kali, dan 40 kali.
7. Lengan mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop
8. Meja preparat
Untuk meletakkan objek (benda) yang akan di amati


9. Penjepit objek gelas
Untuk menjepit preparat diatas meja preparat agar preparat tidak bergeser.
10.Kondensor
Merupaka lensa tambahan yang berfungsi untuk mengumulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop
11.Diafragma
Berupa lobang-lobnag yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflektor/Cermin
Unutk memantulakan dan mngerahkan cahaya kedalam mikroskop. Ada dua jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunkan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat , misalnya snar cahaya matahri, digunakan cermin datar.
2.           Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.
1.      Robert Hooke (1635-1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2.      Schleiden (1804-1881) dan T. Schwann (1810-1882)
  1. Mereka mengamati sel-sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang
    menyusun tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.
Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.      Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
4.      Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar-dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:
a. sel merupakan unit struktural makhluk hidup;
b. sel merupakan unit fungsional makhluk hidup;
c. sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup;
d. sel merupakan unit hereditas.
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan.semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kehidupannya terpenuhi.
Semua organisme selular terbagi kedalam dua golongan besar berdasarkan arsitektur basal dari selnya, yaitu organisme prokariota dan organisme eukariota. Organisme prokariota tidak memiliki inti sel dan mempunyai organisasi internal sel yang relatif lebih sederhana. Prokariota terbagi menjadi dua kelompok yang besar, yaitu eubakteria yang meliputi hampir seluruh jenis bakteri, dan archaea. Kelompok prokariota sangat mirip dengan bakteri dan berkembang biak dilingkungan yang ekstrem seperti sumber air panas yang bersifat asam atau air yang mengandung garamyang sangat tinggi. Genom prokariota terdiri dari kromosom tunggal yang melingkar, tanpa organisasi DNA.
Organisme eukariota memiliki organisasi intraselular yang jauh lebih kompleks, antara lain dengan membran internal, organel yang memiliki membran tersendiri seperti inti sel dan sitoskeleton yang sangat terstruktur. Sel eukariota memiliki beberapa kromosom linear di dalam nuklei, di dalamnya terdapat sederet molekul DNA yang sangat panjang yang terbagi dalam paket-paket yang dipisahkan oleh histon dan protein lain.
Hewan tingkat tinggi tergolong kedalam organisme eukariota. Sel pada hewan memiliki beberapa organela yang dipisah oleh membran, yaitu: reticulum endoplasma, mitokondria, ribosom, lisosom.
Tumbuhan juga tergolong kedalam organisme eukariota. Namun sel tumbuhan sedikit berbeda dengan sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel dan organela untuk fotosintesis, dan kloroplas.

B.     HASIL PENGAMATAN
Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering). Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.
  1. Pada sel mati hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong
  2. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam
  3.  Sementara pada hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma
  4. Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas.
  5. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma
  6. Sel pada bawang merah dan epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup
  7. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan
  8. Pengamatan epitel mukosa mulut memperlihatkan bentuk sel yang tidak beraturan. Sel-sel penyusun epitel mukosa mulut berbentuk tidak teratur. Dari hasil pengamatan, sel mukosa mulut juga tidak memperlihatkan suatu warna yang khas, sehingga hanya terlihat polos tanpa ada warna-warna lain yang lebih mencolok.
  9. Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida  berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termaduk amiloplas dan elaioplas), atau kromopas.







KESIMPULAN
Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu :
  1. Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat  dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Sel mati tersebut ditunjukan pada pengamatan sayatan gabus singkong.
  2. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.
  3. Terdapat beberapa perbedaan antara sel tumbuhan dan sel hewan berdasarkan pengamatan yaitu :
Sel tumbuhan
Sel hewan
Memiliki bentuk sel yang khas
Tidak memiliki bentuk sel yang khas
Sel lebih teratur, dan tersusun rapi karena adanya dinding sel
Sel tidak teratur, bentuk berubah-ubah karena tidak adanya dinding sel
Mempunyai plastida
Tidak mempunyai plastida
Mempunyai ukuran sel yang lebih besar dibandingkan dengan sel hewan
Ukuran sel lebih kecil dibandingkan dengan sel tumbuhan